aku terbangun..
percik oranye itu tidak akan berpijar lagi..
sebagian jiwaku hangus bersama percik terakhirnya..
Sekali lagi aku menangis. Kali ini dengan segukan.
Tertumpah segala nafas yg ada dalam diafragma ku. Tak bersisa.
Akalku melayang mencoba untuk menggapai suatu pencerahan.
Melihat kebelakang smua gelap. Aku tidak melihat dimana aku salah berbelok.
Mungkin terlalu jauh aku salah menjejakkan kaki.
Mungkin dari awal perjalanan harusnya aku tidak berpijak di jalan ini.
Dengan alibi, aku mencoba membelokkan alur ku..
Aku hanya terseret. Aku korban.
Kepalaku terantuk lantai yang keras.
Percik itu sudah menghilang.
Semua kembali statis.
Semua kembali abu2.
No comments:
Post a Comment